Wednesday, December 4, 2024
Gangguan PsikologisKesehatan MentalKonseling PsikologiKonsultasi PsikologiPsikiaterPsikolog

Psikolog atau Psikiater, Konseling Mana yang Tepat untuk Masalah Anda?

Psikolog atau Psikiater, Konseling Mana yang Tepat untuk Masalah Anda

Psikolog atau Psikiater, sebaiknya Konseling Mana yang Tepat untuk Masalah Anda? Sebelum membahas itu, kita simak terlebih dahulu Laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2017 menyebutkan bahwa ada lebih dari 300 juta orang di dunia yang mengalami depresi, dan 260 juta lainnya menderita Gangguan Kecemasan (sumber: hellosehat).

Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) menyebutkan dari 250 juta total populasi orang Indonesia, 9 juta di antaranya memiliki depresi, 14 juta orang memiliki gejala Depresi dan Gangguan Kecemasan, dan sekitar 400 ribu orang mengidap Skizofrenia. Angka di lapangan mungkin bisa lebih banyak lagi karena tidak semua orang menyadari mereka punya gangguan kesehatan mental.

Lantas jika Anda mulai mencurigai gejala depresi atau penyakit jiwa lainnya muncul pada diri sendiri, harus konsultasi ke psikolog atau psikiater?

Psikolog dan Psikiater itu berbeda tugasnya

Psikolog dan psikiater sama-sama spesialis kesehatan mental, maka keduanya sama-sama bisa anda datangi untuk berkonsultasi soal gangguan mental termasuk mencari tahu penyebab, gejala, dan cara mengobatinya.

Bedanya, Psikolog bukanlah dokter medis. Psikolog adalah tenaga ahli bidang kesehatan mental yang lulus dari program sarjana atau pascasarjana Psikologi. Sementara itu, Psikiater adalah dokter medis lulusan sarjana Kedokteran yang mengambil spesialisasi tentang diagnosis dan pengobatan penyakit mental dengan setidaknya 10 tahun pengalaman pelatihan, atau seringkali lebih.

Psikolog dan psikiater bisa memberikan diagnosis penyakit atau gangguan. Menurut C. Vaile Wright, PhD, direktur American Psychological Association, psikolog mendiagnosis masalah gangguan psikologis yang dialami pasien lewat kepribadian, tingkah polah, perilaku dan kebiasaan (seperti pola makan dan kebiasaan tidur), cara berbicara, dan lewat cerita yang anda curahkan. Sementara psikiater mendiagnosis pasien lewat ilmu kedokteran fisik, termasuk tentang kerja otak dan saraf manusia.

Karena Psikolog bukan dokter, psikolog tidak bisa meresepkan obat. Layanan pengobatan yang diberikan oleh psikolog hanya seputar konseling atau konsultasi psikologi, bisa berupa Konseling Anak, Konseling Remaja, maupun Konseling Dewasa (tergantung dimana range usia pasien).

Selain itu pengobatan yang diberikan bisa berupa terapi perilaku seperti Hipnoterapi, ataupun Terapi emosi yang berfokus pada hubungan antara akar masalah, pola pikir, dan perilaku anda. Anda dan terapis anda bisa menentukan satu tujuan yang sangat spesifik untuk dicapai setelah terapi selesai.

Sedangkan psikiater bisa membuka sesi terapi psikologis sekaligus meresepkan obat, termasuk check-up umum seperti pemeriksaan fisik dan tes laboratorium. Umumnya sangat jarang psikiater menyediakan layanan konseling, Hipnoterapi ataupun Terapi Emosi karena metode penanganannya yang berbeda. Perbedaan metode penanganan ini bukan karena di bedakan melainkan berdasarkan kasus yang dihadapi pasiennya dan harus bagaimana metode penanganannya.

Jadi konseling mana yang tepat untuk masalah anda?

Jika anda mencurigai adanya masalah kesehatan mental, entah karena depresi ataupun gangguan kecemasan, sebaiknya anda berkonsultasi dulu ke dokter umum.

Psikolog lebih mungkin untuk menangani pasien dengan kondisi yang masih dapat dibantu secara efektif dengan penanganan psikologis semata.

Psikolog nantinya akan mendengarkan cerita anda dahulu, mendiagnosis, dan membuat rencana yang harus anda terapkan sehari-hari pada masalah tersebut. Ini dapat meliputi masalah perilaku seperti kecanduan, gangguan emosi, Fobia, kesulitan belajar, depresi, dan gangguan kecemasan.

Sementara psikiater cenderung mengobati orang yang membutuhkan terapi dan pengobatan setelah mempertimbangkan kebutuhan medis, psikologis, dan sosialnya. Mereka biasanya adalah orang-orang dengan kondisi kejiwaan yang lebih rumit, misalnya depresi berat atau depresi mayor, Gangguan Bipolar, atau Skizofrenia. Seseorang yang memiliki pikiran atau usaha bunuh diri juga biasanya akan dirujuk pada psikiater.

Dr. Wright mengatakan, keputusan berobat ke Psikolog dan Psikiater harus didasari dengan masalah yang anda hadapi. Jika anda tidak yakin apakah anda harus menemui seorang psikolog atau psikiater, konsultasikan pada dokter umum. Mereka dapat memberikan anjuran apakah psikolog atau psikiater yang sesuai bagi anda. Hal ini akan banyak tergantung pada situasi spesifik anda dan jenis penanganan yang mungkin anda butuhkan. Beberapa orang terkdang harus menemui psikolog dan psikiater dalam waktu yang bersamaan.

Ringkasan
Psikolog atau Psikiater, Konseling Mana yang Tepat untuk Masalah Anda?
Nama Artikel
Psikolog atau Psikiater, Konseling Mana yang Tepat untuk Masalah Anda?
Deskripsi
Psikolog dan Psikiater sama-sama spesialis kesehatan mental, maka keduanya sama-sama bisa anda datangi untuk berkonsultasi soal gangguan mental termasuk mencari tahu penyebab, gejala, dan cara mengobatinya.
Penulis
Penerbit
Wahana Bahagia
Logo Penerbit
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!