Wanita Lebih Mudah Depresi, Ternyata Ini Alasannya
Depresi bisa terjadi pada siapa saja. Namun, sudah menjadi rahasia umum bahwa wanita memiliki risiko lebih mudah depresi dibandingkan dengan pria. Salah satu faktor yang diyakini berperan meningkatkan risiko ini adalah perubahan hormonal. Nah, untuk penjelasan lengkapnya, simak pada artikel ini.
Stres merupakan cara tubuh untuk menghadapi berbagai jenis masalah atau ancaman. Hal ini bisa menyangkut soal pekerjaan, keluarga, hingga hubungan.
Beberapa orang mungkin berhasil mengatasinya, tetapi beberapa justru membuat diri mereka terbebani. Lebih parahnya lagi jika semuanya justru menjadi lebih buruk dan mengganggu Kesehatan Mental.
Terlepas dari semua itu, ternyata wanita dan pria mengelola stres dengan cara yang berbeda. Berdasarkan American Psychological Association yang dilansir dari suara, wanita lebih stres dibanding pria.
Stres tersebut bahkan memengaruhi fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, kelelahan, mudah marah, dan kesedihan. Wanita bahkan disebut lebih rentan terhadap depresi dan kecemasan.
Mengapa Wanita Lebih Mudah Depresi dibandingkan dengan Pria?
Depresi pada wanita bisa menimbulkan beragam keluhan dan gejala mulai dari rasa sedih, kehilangan minat dan semangat untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan, hingga munculnya keinginan bunuh diri. Beratnya keluhan akan bergantung pada tingkat depresi yang terjadi. Tingginya angka depresi pada wanita dapat terjadi karena berbagai sebab, mulai dari faktor biologis, psikologis, hingga sosial budaya. Berikut adalah penjelasannya sebagaimana dilansir dari alodokter:
Pertama, alasan biologis ternyata menjadi salah satu faktor wanita lebih mudah depresi dibandingkan pria
Pada wanita, perubahan kadar hormon, seperti estrogen dan progesteron, bisa memengaruhi bagian sistem saraf yang berhubungan dengan suasana hati. Hal ini kemudian berkaitan juga dengan meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental, termasuk depresi.
Umumnya, perubahan kadar hormon wanita ini terjadi saat menstruasi, hamil, keguguran, melahirkan, dan menopause.
Kedua, alasan psikologis
Wanita mengalami ragam fase kehidupan yang dapat memengaruhi kondisi psikisnya, mulai dari pendidikan, karir, menikah, memiliki anak, hingga proses membesarkan anak.
Selain itu, wanita juga memiliki cara yang cukup unik saat menghadapi masalah. Misalnya, dengan lebih banyak mempertimbangkan dan memikirkan berbagai hal dan kemungkinan, serta lebih melibatkan perasaan saat berada pada suatu hubungan baik dengan teman, kerabat, bahkan pasangan.
Nah, hal-hal itulah yang turut memengaruhi kesehatan mental seorang wanita dan membuatnya lebih mungkin mengalami depresi.
Ketiga, alasan sosial-budaya
Budaya yang ada di masyarakat sering menilai wanita harus memiliki sikap lembut, bisa mengasuh dan mendidik, serta harus peka pada orang lain. Penilaian dan budaya ini rentan menjadikan wanita mendefinisikan dirinya melalui pendapat orang lain. Hal ini tentu akan memengaruhi kesehatan mentalnya. Jadi, tidak heran bila wanita lebih mudah mengalami stres.
Tuntutan wanita yang harus bisa berperan ganda juga turut memberi pengaruh. Misalnya, wanita sebaiknya ikut bekerja, entah itu untuk mencukupi kebutuhan keluarga atau karena rasa takut direndahkan bila hanya menjadi istri dan ibu rumah tangga.
Namun di sisi lain, wanita tetap dituntut bertanggung jawab atas segala urusan rumah tangga. Peran ganda tanpa adanya dukungan dari pasangan dan keluarga bisa memicu rasa lelah, jenuh, stres, bahkan depresi pada wanita.
Sejumlah alasan di atas nampaknya cukup menjelaskan mengapa wanita lebih mudah mengalami depresi. Kondisi ini tak boleh dianggap enteng, ya. Pasalnya, depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menimbulkan gangguan kesehatan. Bahkan pada tingkat yang berat, depresi bisa mengancam nyawa penderitanya.
Pertolongan bisa dimulai dari hal sederhana, seperti mulai menghargai dirimu sendiri, mencoba hal-hal menyenangkan, Mengelola Stres dengan cara yang positif, menerapkan pola hidup yang sehat, hingga meminta bantuan Psikolog atau Psikiater. Dengan begitu, kesehatan mentalmu bisa terpantau dan terjaga dengan baik.
Catatan Wahana Bahagia Mengenai Wanita Lebih Mudah Depresi dibandingkan dengan Pria
Wanita disebut lebih stres karena memiliki tanggung jawab untuk mengelola keluarga dan pekerjaannya. Menyeimbangkan keduanya bukanlah yang mudah.
Orang juga tak bisa menyangkal jika wanita lebih sensitif dibanding pria. limbik otak wanita, yang mengendalikan emosi dan ingatan, sangat aktif. Hal tersebut membuat wanita lebih sulit untuk melupakan kejadian buruk dan emosi negatif. Wanita tidak benar-benar pandai melupakan suatu situasi sebab otak mereka terus mengulangi peristiwa yang sama berulang-ulang yang membuat mereka sedih.
Bukan itu saja, tekanan dari keluarga untuk mengurus pekerjaan rumah tangga dengan cara lebih baik mengurangi fokus mereka dan otak yang tidak fokus merupakan penyebab utama stres.
Analisa Faktor Penyebab Stres
Adakalanya seseorang merasa stres bahkan depresi namun tidak mengetahui kenapaa perasaan stres dan depresi tersebutt muncul, ada pula seseorang yang mengetahui penyebab perasaan tersebut muncul namun tak kunjung menemukan solusinya.
Konseling Anak
Jika ternyata faktor yang menyebabkan anda stres merupakan anak yang super nakal, tidak mau sekolah, tidak mau bersosialisasi, apa salahnya melakukan Konseling Anak dengan seorang Profesional?
Konseling Remaja
Masa remaja merupakan masa dimana seseorang tidak dikatakan sebagai anak-anak juga tidak di katakan sebagai orang dewasa, sudah bukan fenomena baru bahwa anak yang mengalami stres akibat orang tua bercerai, kurang kasih sayang mencari kesenangan diluar rumahnya yang pada akhir nya berdampak kepada lingkungan rumah dan menularkan aura negatif terhadap orang tuanya. Mungkin dengan melakukan Konseling Remaja bisa di temukana jalan keluarnya.
Konseling Dewasa
Kehidupan ini sejatinya akan selalu berhadapan dengan masalah, tak seorang pun manusia di dalam dunia ini yang tidak memiliki masalah, namun pertanyaannya adalah bagaimana mengelola masalah secara sehat. Terbitnya Kurikulum Fakultas Psikologi di perguruan tinggi tiada lain dunia pendidikan sejak lama telah membuka mata terhadap fenomena ini.
Kalau untuk mengatasi lapar adalah dengan makan, artinya untuk meengatasi masalah dewasa tidak ada salahnya juga melakukan Konseling Dewasa dengan seorang Profesional. Mungkin anda membutuhkan Hipnoterapi ataupun Terapi Emosi yang dapat menenangkan fikiran anda serta bisa berfikir rasional dalam menjalani kehidupan di masa yang akan datang.