Pengaruh Daring Terhadap Perubahan Psikis Anak
Pengaruh Daring Terhadap Perubahan Psikis Anak
Sejak Pandemi Covid-19 berbagai jurnal telah membahas mengenai Pengaruh Daring Terhadap Perubahan Psikis Anak. Interaksi sosial anak pada lingkungan sekitar menjadi berkurang, hal ini mengakibatkan komunikasi antar anak juga berkurang.
Daring bisa berjalan dengan baik dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin maju, yang saat ini sudah membooming diantaranya aplikasi google class, e-learning, whatsapp, zoom serta media lainnya yang menggunakan jaringan internet.
Namun tahukah anda, di balik sistem pembelajaran daring terdapat dampak positif dan negatif dari berbagai aspek. Awalnya, daring disambut dengan baik karena menjadi satu-satunya alternatif terbaik dalam mencegah penyeberan virus COVID-19. Sedangkan dampak negatifnya, masih ada anak yang belum bisa menggunakan internet secara sehat membuat anak memiliki Gangguan Psikologis seperti Gangguan Kecemasan dan merasa tertekan hingga stres. Banyak anak yang mengeluh karena keterbatasan signal dan paket data yang mengharuskan mereka melakukan pembelajaran dengan tepat waktu.
Selain itu banyaknya tugas yang dibebankan kepada mereka membuat banyak anak yang mengalami stres dalam menjalankan pembelajaran jarak jauh.
Lalu Apa Saja Dampak Negatif Daring Terhadap Perubahan Psikis Anak?
Penerepan Daring tidak sepenuhnya dapat memberikan dampak positif, hal ini berpengaruh negatif juga bagi kepribadian dan psikologis anak, diantaranya :
- Keefektifan belajar berkurang
- Kurangnya interaksi sosial dengan yang lainnya
- Keterlambatan perkembangan psikologis
- Kecemasan tinggi
- Kekebalan tubuh melemah yang berakibat ke psikis dan kesehatan anak akibat depresi
- Terganggunya Kesehatan Mental lainnya
Bagaimana Cara Mengatasi Perubahan Psikis Anak Akibat Daring?
Pada saat ini pembelajaran mengalami banyak perubahan. Peserta didik diharapkan dapat secara mandiri dalam memanfaatkan teknologi guna membantu proses pembelajaran. Fakta tersebut berdampak pada lingkungan belajar mengajar, karena peserta didik lebih dilengkapi dengan teknologi. Namun, hal tersebut berdampak pada psikologis anak, yang harus berkurangnya interaksi sosial, keefektifan dalam belajarnya pun berkurang.
Tidak hanya psikologis anak yang terdampak social distancing tetapi juga pembelajaran daring tersebut menjadi beban untuk anak karena harus menggunakan handphone atau komputer yang terlalu sering, bahkan tak jarang anak menjadi stres karena penerapan sistem daring tersebut.
Oleh karena itu, anak harus mendapat dukungan untuk memperbaiki atau mengembalikan psikologis nya yang baik dan efektif dapat diikuti dengan dukungan sosial berupa perasaan empati, kepedulian, kepercayaan, memberi saran atau arahan terhadap anak yang bersangkutan dan dukungan dalam bentuk meluangkan waktu dengan anak karena itu dapat menambah imun tubuh anak itu sendiri.
Jika ternyata tidak efektif permasalahan tersebut dapat di konsultasikan dengan Psikolog Anak atau konselor yang ahli dalam bidang Konseling Psikologi Anak yang dapat dilakukan melalui Konseling Online maupun Konseling Tatap Muka.


Artikel nya sangat bermanfaat buat pengetahuan kita sebagai orang tua