Luka Hati Bagi Kesehatan Fisik, Dampaknya?
Siap jatuh cinta artinya siap juga sakit karena cinta. Luka hati adalah penderitaan yang menyakitkan karena luka hati tidak berwujud seperti luka pada tubuh. Anda merasa tersiksa namun tak kunjung ada obatnya, lalu bagaimana korelasi antara luka hati bagi kesehatan fisik, dan bagaimana dampaknya?
Respon otak dan emosi terhadap luka hati
Melansir dari sehatq penelitian baru mengatakan bahwa ketika anda mengenang seseorang yang telah pergi, otak memicu sensasi yang juga dirasakan saat luka fisik yang akhirnya menambah tekanan emosional yang sedang anda rasakan. Luka hati memang satu rasa, tapi memicu ratusan emosi lainnya. Kita membenci perasaan patah hati, namun kita dipaksa untuk mengulang-ulang ingatan, ide, atau fantasi yang membuat perasaan itu semakin buruk.
Seorang peneliti kognitif Neuroscience dari Columbia University menjelaskan bahwa penolakan sifatnya sangat serius pada perasaan manusia. Ketika ada seseorang mengatakan ‘Aku sangat sakit hati ketika patah hati ini’, jangan mengabaikan perasaannya dengan mengatakan bahwa itu semua hanya di pikirannya saja. Carilah jenis terapi emosi yang bisa membantu melegakan perasaan dari rasa penolakan. Dari pengalaman sehari-hari, penolakan adalah salah satu hal menyakitkan dan bertahan lebih lama dari pada perasaan marah.
Luka hati bagi kesehatan fisik, seperti apa dampaknya?
Penelitian mengatakan bahwa orang yang baru saja putus cinta mengalami aktivitas otak yang sama seperti saat sakit fisik. Para peneliti menyimpulkan bahwa penolakan, luka hati, dan luka fisik semuanya diproses pada bagian otak yang sama. Hal ini terjadi karena sistem aktivitas saraf simpatik dan parasimpatik dicipu secara bersamaan. Sistem parasimpatik adalah bagian dari sistem saraf yang menangani fungsi tidak sadar, seperti pencernaan dan produksi air liur.
Sementara itu, sistem saraf simpatik membuat tubuh siap bertindak. Sistem saraf ini merespons untuk melawan dan mengirim hormon mengalir deras ke seluruh tubuh untuk meningkatkan detak jantung dan membangunkan otot-otot anda. Ketika keduanya dihidupkan secara bersamaan, tubuh akan mengalami ketidaknyamanan, bahkan mungkin nyeri dada. Patah hati dapat menyebabkan perubahan nafsu makan, kurangnya motivasi, penurunan berat badan atau penambahan berat badan, makan berlebihan, sakit kepala, sakit perut, dan perasaan tidak sehat. Gangguan Psikologis dan Kesehatan Mental berupa Depresi, Gangguan Kecemasan, dan penarikan diri dari teman, keluarga, aktivitas sehari-hari juga merupakan reaksi emosional paling umum terhadap sakit hati setelah putus cinta.
Tips menghadapi luka hati dan patah hati
Daripada Stres dan terlarut dengan patah hati yang tak tahu apa obatnya, berikut ini tips untuk menghadapi luka hati.
-
Bernapas
Beri waktu untuk diri sendiri merasakan luka. Sama seperti ketika mengalami sakit fisik, anda mungkin butuh untuk izin sakit ke kantor. Manfaatkan cuti sakit dengan beristirahat. Anda boleh tidur seharian di kasur tanpa melakukan apa pun. Atur napas dan beri jeda untuk menyadari bahwa hati anda sakit. Tak apa-apa merasakan sakit asal tak berkelanjutan.
-
Ucapkan selamat pada diri sendiri karena telah menjadi manusia yang bisa merasakan emosi
Merasakan emosi baik emosi positif maupun emosi negatif, sakit dan memiliki luka hati, semuanya itu merupakan hal yang wajar sebagai manusia. Tidak ada manusia yang tidak pernah merasakan Sedih atau Patah Hati. Ingat, hubungan bisa saja berjalan kurang mulus dan berakhir. Ulangi mantra kepada diri sendiri “sakit ini akan berlalu dan saya akan bertahan”.
-
Hubungi keluarga atau teman dekat
Hubungilah keluarga atau teman dekat untuk berbagi rasa sakit yang anda alami. Pilih teman atau rekan yang memang bisa melegakan dan bersedia berbagai cerita. Tontonlah film lucu yang bisa mengalihkan anda dari masa-masa patah hati.
-
Belajar dari pengalaman
Sudahkah anda belajar sesuatu tentang diri anda? Apakah pengalaman patah hati membuat anda lebih berempati kepada orang lain yang pernah mengalaminya? Mulailah aktivitas yang akan mengisi waktu anda, mengalihkan pikiran, dan membangun kembali kepercayaan diri.
-
Buka hati dan berkencan lagi
Cobalah untuk membuka hati kepada orang lain. Anda akan terkejut menemukan bahwa hati Anda masih bisa berdebar karena seseorang. Proses ini menjadi proses penyembuhan dari luka hati.
-
Menikmati proses penyembuhan luka hati agar tidak berdampak terhadap kesehatan fisik
Ingat, bahwa proses penyembuhan adalah proses yang membutuhkan waktu. Beri waktu hati untuk sembuh dan menerima kenyataan. Mengalami putus cinta dan Patah Hati bukan berarti dunia anda runtuh. Anda hanya perlu waktu untuk menyembuhkan luka tersebut hingga siap kembali membuka diri bagi orang lain. Dalam proses menyembuhkan luka hati, paling utama adalah menerima dan mencintai diri anda sepenuhnya. Meyakini bahwa diri anda berharga akan membantu anda melewati proses penyembuhan patah hati tersebut.
-
Konsultasikan dengan Psikolog atau Psikiater jika luka hati sudah memberikan dampak besar bagi kesehatan fisik
Lakukan Konseling atau Konsultasi Psikologi dengan Psikolog atau Psikiater jika anda mengalami gejala Depresi, seperti kurang nafsu makan, Gangguan Tidur, atau terlalu banyak tidur, harga diri rendah, dan tidak mampu berkonsentrasi atau melakukan tugas rutin. Mereka akan memberikan pengarahan kepada anda agar Manajemen Stres di kelola dengan baik.
Tidak ada salahnya pula jika harus melakukan Hipnoterapi dan Terapi Emosi agar Manajemen Stres dapat di kelola dengan baik untuk mengantisipasi terjadinya kondisi yang lebih parah.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar kesehatan mental, dapat menghubungi no contact yang tercantum di dalam website.