Masa Persiapan Pensiun Bahagia dan Sejahtera dengan Pola Pikir Positif
Masa Persiapan Pensiun Bahagia
Melansir dari situs esqmmp, masa persiapan pensiun atau yang lebih dikenal dengan singkatan MPP merupakan waktu yang akan diberikan kepada pegawai entah swasta ataupun sipil selama 1 tahun sebelum masa pensiun. Hal ini diberikan untuk memberikan kesempatan bagi pegawai untuk mempersiapkan diri menjelang masa tersebut tiba. Waktu persiapan MPP ini biasanya diisi dengan kegiatan-kegiatan yang berguna untuk memasuki masa pensiun, sehingga mereka jauh lebih produktif, terampil, bahagia, dan tetap sehat.
Waktu Pelaksanaan MPP
Pegawai Negeri Sipil biasanya memiliki MPP yang jelas dan tertata sesuai dengan undang-undang. Hal ini dikarenakan para pegawai tersebut terikat dengan negara dan bangsa Indonesia sehingga harus menjalankan pekerjaan dan segala sesuatu berdasarkan undang-undang.
Kapan MPP bagi Pegawai Negeri Sipil bisa diambil? MPP adalah suatu periode atau rentang waktu yang akan diberikan kepada PNS selama kurun waktu satu tahun menjelang masa pensiun tiba. Pemberian waktu ini bertujuan agar para pegawai bisa melakukan berbagai persiapan sebelum masa pensiun tiba dengan hal-hal yang bermanfaat.
Selama MPP, biasanya seorang Pegawai Negeri Sipil akan memiliki sedikit kelonggaran dan kebebasan tugas atau pekerjaan yang biasanya dilakukan. Sedangkan untuk para pegawai swasta, waktu pelaksanaan MPP biasanya tergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan.
Tips Mempersiapkan Masa Pensiun Bahagia Dan Sejahtera
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan diri di masa pensiun dengan bahagia dan sejahtera. Berikut diantaranya :
1. Pertama, Agar Bisa Mencapai Masa Persiapan Pensiun Bahagia dan Sejahtera, Ubah Pola Pikir
Berpikiran positif akan membuat persepsi otak mengenai pensiun merupakan hal yang menyenangkan, sehingga mereka jauh lebih siap menghadapi masa purnabakti yang sehat, bahagia, dan sejahtera dengan pola pikir yang positif. Namun sebaliknya, jika pola pikir masih negatif mengenai masa pensiun, maka persepsi otak adalah ketidaksiapan, ketakuan, cemas berlebih akan beberapa hal yang terjadi pasca purnabakti. Jelas kondisi tersebut membuat Gangguan Psikologis tertentu pada Kesehatan Mental dan fisik di masa depan.
Pola pikir yang positif akan membuat Emosi Positif, sebaliknya pola pikir negatif akan membuat Emosi Negatif pula. Untuk itu, pembinaan MPP dilakukan minimal satu tahun sebelum pensiun agar mereka terlatih untuk menanamkan pikiran positif sejak jauh hari.
2. Menjaga Kesehatan Fisik
Memasuki masa lansia, mungkin lebih banyak menghabiskan waktu di rumah ketimbang melakukan aktivitas di luar ruangan. Padahal, aktif bergerak dan berolahraga dapat menjaga agar fisik dan mental lansia tetap sehat.
Bahkan, aktif bergerak dan rutin berolahraga tidak hanya menjaga kesehatan lansia, tapi juga menambah usia harapan hidup. Oleh karena itu, meski sudah memasuki masa lansia, bukan berarti anda boleh berhenti aktif bergerak.
Selain itu, rutin berolahraga juga dapat membantu agar terhindar dari berbagai penyakit serius hingga disabilitas yang biasanya baru muncul di masa lansia. Namun, penting untuk menyesuaikan jenis dan intensitas olahraga dengan kondisi tubuh. Beberapa manfaat olahraga untuk kesehatan lansia, yaitu:
- Meningkatkan kekebalan tubuh.
- Meningkatkan produksi Hormon Endorfin, yang bisa mengurangi Stres.
- Menajaga berat badan tetap normal.
- Meningkatkan kekuatan tulang.
- Mengurangi resiko Psikosomatis.
Bahkan olahraga juga baik bagi kesehatan otak. Semakin tua, fungsi otak mengalami penurunan sehingga usia lanjut menjadi lebih mudah lupa. Penyakit yang menyerang sistem saraf pusat pun banyak berkembang, seperti penyakit Alzheimer, demensia vaskular, atau penyakit parkinson.
Waktu olahraga ideal untuk usia lanjut adalah sebanyak 30 menit dalam sehari sebanyak lima hari dalam seminggu. Anda tidak perlu melakukannya langsung selama 30 menit, tapi bisa membagi ke dalam dua atau tiga waktu berbeda dalam satu hari.
Pilihan olahraga untuk lansia
- Berenang, menari, jalan cepat, dan bersepeda dapat membantu menjaga kesehatan organ jantung dan paru-paru.
- Angkat beban, naik-turun tangga, squat dapat menjaga kekuatan otot dan kepadatan tulang.
- Latihan keseimbangan, untuk membantu tubuh tetap seimbang dan tidak mudah jatuh.
- Yoga dan peregangan membantu tubuh anda lebih fleksibel.
2. Perbanyak Aktivitas Baru Yang Positif
Menjaga tubuh tetap aktif dapat memperlambat proses penuaan pada sel-sel dan jaringan otak, sekaligus menurunkan risiko penyakit pada otak. Selain, olahraga lansia tetap bisa aktif bergerak dengan melakukan kegiatan lain, misalnya berkebun, bermain bersama cucu, atau membuat kerajinan tangan. Dengan adanya aktivitas baru ini mampu membuat kestabilan fisik dan psikis.
3. Pendekatan Spiritual Dan Sosial
Dengan memperbanyak aktivitas sosial dan keagamaan mampu membuat masa purnabakti menjadi lebih tenang dan relaks. Anda bisa melakukan kegiatan sosial di masyarakat, mengabdikan diri pada kegiatan positif dan mempererat hubungan spiritual dengan Tuhan. Hal ini bisa dilakukan dengan berdoa dan beribadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
Catatan Wahana Bahagia Mengenai Masa Persiapan Pensiun Bahagia
Ada beberapa catatan yang kita tambahkan mengenai topik yang dibahas diatas, diantaranya :
1. Pembinaan Finansial
Masa persiapan pensiun memang baiknya dilakukan pembinaan bukan hanya secara fisik, psikis, dan emosi saja, melainkan adanya pembinaan pula mengenai manajemen keuangan atau finansial. Karena pengelolaan keuangan yang tidak baik malah akan membuat kesenjangan dan masalah baru di masa pensiun. Lakukan pembinaan terhadap mereka agar mampu tetap sejahtera secara finansial di masa tua dan mampu tetap produktif dengan melakukan kegiatan baru yang bisa menghasilkan uang namun dengan tenaga yang seadanya.
2. Dukungan Keluarga
Dukungan dari keluarga, pasangan, anak-anak, teman, dan lingkungan sekitar mampu memberikan dampak positif terhadap pola pikir dan kesehatan mental mereka yang sedang melakukan fase Masa Persiapan Pensiun. Mereka cenderung merasa aman dan dihargai tanpa Gangguan Kecemasan akan status sosial baru atau hilangnya kekuasaan dari dalam diri.
3. Bantuan Pihak Ketiga
Anda juga bisa meminta bantuan seorang Profesional seperti Psikolog atau Psikiater untuk melakukan Konsultasi Online maupun Konsultasi Secara Langsung dan membuat appointment atau pertemuan untuk melakukan Konseling Dewasa.
Selain itu, setelah dilakukannya tahap konseling, para penderita gangguan ini juga bisa mengikuti Terapi Emosi maupun Hipnoterapi agar kualitas kesehatan mentalnya lebih baik.