Pengaruh Negatif Teknologi Terhadap Kesehatan Mental
Teknologi memberikan banyak dampak positif pada berbagai bidang kehidupan, termasuk kesehatan. Dengan teknologi, tenaga medis bisa lebih mudah membantu pasien yang sakit untuk sembuh. Namun, perkembangan teknologi tidak selalu memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan. Pengaruh negatif teknologi terhadap kesehatan khususnya Kesehatan Mental juga turut menghantui dan dirasakan oleh orang-orang yang tak bisa mengontrol penggunaannya secara bijaksana.
Pengaruh Negatif Teknologi Terhadap Kesehatan Mental
Melansir dari Sehatq, penggunaan media sosial dapat meningkatkan risiko mengalami masalah kesehatan mental. Media sosial seringkali membuat anda membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Saat melihat orang lain lebih sukses, anda kemudian menjadi rendah diri. Stres pun tak terhindar karena anda terlalu sibuk membanding-bandingkan diri dengan orang lain.
Selain itu, media sosial kerap digunakan sebagai tempat untuk menghujat orang lain. Apabila tidak punya mental yang kuat untuk menghadapi hal tersebut, risiko anda mengalami Gangguan Psikologis seperti Depresi dan Gangguan Kecemasan akan turut meningkat. Jika anda mengalami masalah tersebut, beristirahat sejenak dari media sosial mungkin bisa membantu mengurangi keparahan gejala. Apabila kondisi anda tidak kunjung membaik, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan Psikolog atau Psikiater untuk meminta bantuan.
Pengaruh Negatif Teknologi Terhadap Kesehatan Fisik
Ketika tidak digunakan dengan bijak, teknologi bisa memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan fisik anda. Sebagai contoh, terlalu banyak menghabiskan waktu untuk bermain komputer memengaruhi kesehatan mata. Apalagi jika anda duduk dalam posisi yang tidak benar, postur tubuh akan ikut terpengaruh akibat kebiasaan tersebut.
Berikut ini sejumlah dampak teknologi terhadap kesehatan fisik:
1. Digital eye strain
Sudah bukan rahasia lagi, banyak orang yang menghabiskan waktu mereka dengan bermain ponsel atau komputer. Penggunaan ponsel atau komputer secara berlebihan dapat memicu kelelahan mata atau digital eye strain. Kondisi ini memicu kemunculan sejumlah gejala seperti mata kering, penglihatan kabar, hingga nyeri pada bagian tubuh lain (kepala, leher, dan bahu). Beberapa faktor yang turut berkontribusi dalam terjadinya digital eye strain, meliputi lama penggunaan, tingkat kecerahan, hingga posisi duduk atau jarak dengan layar.
2. Masalah kesehatan tulang
Ketika bermain ponsel atau menggunakan ponsel, kebanyakan orang akan mencari posisi duduk senyaman mungkin. Sayangnya, posisi duduk yang nyaman belum tentu baik untuk kesehatan tulang belakang anda. Sebagai contoh, banyak orang menghabiskan waktu untuk bermain komputer dengan posisi membungkuk ke depan. Jika terus dilakukan, posisi duduk tersebut dapat meningkatkan risiko anda mengalami lordosis.
3. Gangguan tidur
Penggunaan teknologi secara berlebihan tanpa mengenal waktu dapat mengganggu waktu istirahat anda dan menyebabkan masalah pada Gangguan Tidur. Kondisi ini terjadi karena efek cahaya biru gadget.
4. Meningkatnya risiko penyakit kronis
Terlalu banyak menghabiskan waktu dengan teknologi kerap membuat tubuh minim melakukan pergerakan. Kondisi ini berpotensi memicu kemunculan penyakit kronis dalam tubuh, mulai dari sakit jantung, diabetes, obesitas. Selain itu, minimnya aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh juga meningkatkan risiko kematian dini. Apabila anda mengalami masalah-masalah di atas, segera periksakan diri ke dokter. Tindakan penanganan sedini mungkin dapat mengurangi risiko kondisi anda bertambah parah.
Pengaruh Negatif Teknologi Terhadap Perkembangan Anak
Banyak orangtua yang memperkenalkan teknologi kepada anak mereka sejak dini. Teknologi mungkin akan membuat beberapa anak menjadi lebih pintar. Namun, beberapa anak mungkin malah akan merasakan efek yang sebaliknya. Sejumlah dampak teknologi terhadap kesehatan dan perkembangan anak, di antaranya:
- Kecanduan teknologi
- Kualitas tidur yang buruk
- Keterlambatan perkembangan bahasa
- Keterlambatan perkembangan sosial dan emosional
- Perilaku agresif, terlebih ketika penggunaan gadget dibatasi
- Minim melakukan aktivitas fisik sehingga meningkatkan risiko obesitas
- Kurangnya perhatian terhadap orang lain karena sibuk bermain gadget
- Prestasi akademis yang rendah karena terlalu banyak menghabiskan waktu untuk bermain gadget
Jika buah hati anda mengalami kondisi-kondisi di atas, segera periksakan kondisinya ke Psikolog, Psikiater ataupun Dokter Anak untuk mencegah terjadinya kondisi tersebut, tidak ada salahnya membatasi penggunaan gadget pada anak atau memperkenalkannya di usia yang sesuai dengan anjuran dokter.
Catatan dari Wahana Bahagia
Perkembangan teknologi bisa memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan mental anak. Apabila tidak dapat mengontrol penggunaannya dengan bijaksana, risiko mengalami Depresi, Gangguan Kecemasan, hingga Stres pun akan semakin meningkat.